Logo Tirainews.com

Kota Layak Anak Dihiasi Bocah Pembawa Karung

Kota Layak Anak Dihiasi Bocah Pembawa Karung
Foto: ist

Tirainews.com - Belakangan ini, Kota Pekanbaru dihiasi bocah pembawa karung berisi barang bekas berupa botol minuman dari beberapa produk. Mereka tersebar hampir di setiap ruas jalan yang ada bahkan tak sedikitpula yang memilih tidur di trotoar berbantal karung yang dibawanya.

Pemandangan seperti itu bisa dilihat langsung di persimpangan antara Jalan Diponegoro dan Jalan Thamrin. Saat ini terdapat empat orang bocah sedang tertidur pulas tak sadar dengan kondisi yang terjadi di sekitarnya.

Saat awak media menanyakan terkait keberadaannya yang selalu mangkal bahkan sampai tertidur di sana, salahseorang dari mereka menjawab sedang menunggu jeputan dari orangtuanya.

"Tidur sebentar Om, capek keliling-keling cari barang bekas. Sebentar lagi kami dijeput sekitar pukul 21.00 WIB," jelasnya tak mau menyebutkan nama, Sabtu,(23/11/2019) malam.

Dari mereka berempat dua diantaranya mengaku masih bersekolah di Pekanbaru. Namun mereka berkilah saat ditanyakan apakah aktivitas yang dilakukan karena disuruh orangtua.

"Tak ada orangtua yang nyuruh, kami kasihan saja melihat orangtua kami susah, makanya kami bantu," jelasnya.

Ditanyakan darimana mereka berjalan mencari barang bekas itu, mereka menjawab mulai dari Jalan Hangtuah terus berkeliling mengitari jalan kota dan berakhir di Jalan Diponegoro menunggu jeputan.

Berbeda dengan bocah yang di Jalan Diponegoro, bocah yang terlihat tertidur di Jalan Sumatera justru mengatakan lain. Kata dia aktivitas mencari barang bekas yang dilakukan karena disuruh orangtua. Dengan lugunya dia menjawab hasil dari penjualan barang bekas nanti untuk membeli sayur dan rokok orangtuanya.

"Bapak yang nyuruh, uangnya nanti untuk beli sayur dan rokok bapak," kata dia dengan lugunya.

Bukan hanya di dua ruas Jalan Diponegoro dan Sumatera, pemandangan bocah pembawa karung juga terlihat di Jalan Patimura, S. Parman, Cemara dan jalan lainnya.

Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Chairani, secara umum pernah mengatakan, rata-rata Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) di Pekanbaru termasuk bocah pencari barang bekas masih punya keluarga.

"Rata-rata punya keluarga, punya rumah dan anak-anaknyapun juga bersekolah. Itu berdasarkan hasil assesmen kita. Jadi mereka tidak terlantar," katanya.

Berdasarkan hasil penelusuran di lapangan, jika mereka itu masih anak- anak, aktivitas yang  dilakukan tidak lain untuk menambah penghasilan orangtuanya. Jadi kalau demikian kondisinya, Chairani, menyebut, bagaimana mau memasukkan mereka ke dalam asrama. Lain soal kalau memang mereka tidak punya rumah dan lainnya, barulah bisa diambil untuk dimasukkan ke dalam asrama.

"Intinya di Kota Pekanbaru ini, kita butuh tempat seperti panti atau balai untuk menampung PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial). Karena kalau ditangkap- tangkap tapi tidak ada tempat, itu bagaimana," kata Chairani menjelaskan.