Logo Tirainews.com

Disabilitas di Pekanbaru Diajak Gali Potensi Diri

Disabilitas di Pekanbaru Diajak Gali Potensi Diri
Foto : ist

Tirainews.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menggelar peringatan Hari Disabiltas Internasional 2019, di halaman Mal Pelayanan Publik (MPP), Ahad (1/12/2019). Pada kesempatan itu, penyandang disabilitas diajak agar menggali potensi diri.

"Kita mengharapkan terciptanya disabilitas yang unggul, memiliki daya saing, sehingga mampu dan turut serta dalam membangun bangsa ini," kata Firdaus.

Kata dia, pada hakikatnya manusia itu diberikan kelebihan dan ada kekurangan. Tidak membedakan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. "Oleh karena itu, kepada disabilitas, mari gali potensi diri," ajaknya. 

Ia mengatakan, bahwa pemerintah saat ini sangat memperhatikan disabilitas. Penerimaan CPNS sekarang ada yang diperuntukkan untuk para penyandang disabilitas. Di Kota Pekanbaru ada tujuh formasi CPNS untuk disabilitas. 

"Namun, hingga hari terakhir kemarin tidak ada satupun penyandang disabilitas yang mendaftar CPNS," jelasnya.

"Tidak hanya pemerintah, banyak juga BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta yang turut memperhatikan disabilitas," tambahnya.

Fasilitasi Umum Belum Ramah Disabilitas

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru, Chairani menyebut, di Kota Pekanbaru terdata ada 1013 penyandang disabilitas. Jumlah itu terbagi menjadi dua, yaitu disabilitas ringan dan berat. 

"Ada 933 orang penyandang disabilitas ringan dan 80 orang penyandang disabilitas berat," kata Chairani. 

Kata dia, penyandang disabilitas berat itu bisa dikatakan sudah tidak bisa apa-apa lagi. Sedangkan penyandang disabilitas ringan masih bisa beraktivitas.

"Dari data tersebut, angka disabilitas di Pekanbaru sekitar 0,1 persen dari jumlah penduduk Pekanbaru sebesar 1,1 juta jiwa," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan, penyandang disabilitas mengeluhkan accessibility atau sarana dan prasarana umum. "Seperti halte bus Trans Metro Pekanbaru yang hanya menggunakan tangga, sehingga penyandang disabilitas kesulitan," jelasnya.  

"Selain itu accessibility kesehatan, keterampilan, agar kedepannya dapat ditingkatkan lagi," tambahnya.

Kemudian untuk pendidikan, Ia mengatakan untuk yang bisa sekolah pihaknya meminta keluarga menyekolahkannya. Akan tetapi kata Chairani, banyak keluarga yang masih minder karena keterbatasannya.

"Kami dari Dinas Sosial tidak bisa bekerja sendiri, karena sosial adalah kerja multidimensi. Oleh karena itu, mari sama-sama kita mencarikan solusinya," jelasnya.