Logo Tirainews.com

Masyarakat Resah Proyek Terhenti, Rekanan Tolak Pembayaran Karena Tidak Sesuai Bobot

Masyarakat Resah Proyek Terhenti, Rekanan Tolak Pembayaran Karena Tidak Sesuai Bobot
Foto : Parlin

Tirainews.com - Pembayaran pengerjaan peningkatan jalan Sungai Kayu Api menuju Beringin yang berada di Desa Koto Pait Beringin kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis Riau, ditolak oleh pihak rekanan. Pasalnya, pengerjaan tersebut, diduga tidak sesuai dengan bobot yang sudah dikerjakan.

Menurut keterangan Along selaku pihak rekanan yang mengerjakan pengerjaan peningkatan jalan Sungai kayu Api yang di dalamnya terdapat pengerjaan turab yang sumberdananya dari APBD Kabupaten Bengkalis tahun 2019 melalui dinas PUPR kabupaten Bengkalis itu, menuding pihak PPTK tidak profesional dalam menentukan bobot pengerjaan yang sudah dikerjakan.

"Dari pengerjaan turab yang panjangnya 700 meter, tinggal hanya 130 meter lagi, dan timbunan juga tinggal sedikit lagi, wajarkan kalau saya minta bobot pembayaran 70 persen, kalau dibayar dengan bobot 60 persen, jelas saya tolak. Anehnya lagi, kenapa konsultan pengawas dibayar 100 persen," ujarnya.

Along juga menuding, kebijakan dari PPTK dan KPA saat menentukan bobot pengerjaan adalah hal yang merugikan pihaknya.

"Dari awal pengerjaan, kita belum pernah termin, dan hal ini juga sudah merugikan kita selaku rekanan karena kita tidak diajak untuk mengukur bersama sama  pengerjaan dilapangan, mereka (PPTK) menentukan sendiri," ujarnya.

Masih kata Along, dari awal pengerjaan, pihak PPTK dan konsultan pengawas sudah menghalang halangi jalannya pengerjaan. Sebab, PPTK juga ingin berbisnis dipengerjaan itu dengan berharap agar geotek untuk pengerjaan tersebut disediakan oleh PPTK.

"Maksudnya dia (PPTK) yang mau menyediakan geotek yang kelas 2 dengan alasan kontrak kita kelas 2, sementara kita menyediakan yang kelas 1 (yang lebih bagus), dan itu yang menghambat hambat pekerjaan kita. Dari bungkus saja sudah nampak kwalitas sudah beda.

Jadi niat dia (PPTK) sudah tidak bagus karena mau bisnis bisnis dengan konsultan supaya kita damai dengan dia," ujarnya.

Bahkan Along menuding kebijakan yang dibuat oleh PPTK, adalah hal yang merugikan masyarakat. Sebab pengerjaan peningkatan jalan Sungai Kayu Api menuju Beringin harus terhenti kendati masyarakat sangat membutuh pengerjaan untuk dilanjutkan.

Salah satu warga kecamatan Talang Muandau yakni, Amdan Purba, sangat menyayangkan terhentinya proyek pengerjaan peningkatan jalan Sungai Kayu Api menuju Beringin itu. Paslanya, pengerjaan yang masih gantung tersebut akan berdampak pada akses masyarakat beberapa desa dikecamatan Talang Muandau.

"Tanah timbun belum maksimal dan akan berimbas pada pengguna jalan. Sebab kalau terjadi hujan, jalan pasti jadi bubur dan akan menyusahkan pengguna jalan untuk melintas dijalan itu terlebih mobil yang mengangkut hasil tani sawit masyarakat. Kalau memang proyek itu bermasalah diinternal rekanan dan PPTK, jangan lah masyarakat yang menjadi korban," ujanya.

Hingga berita ini dilansir, pihak PPTK dipengerjaan itu yakni, Khairul belum dapat dikomfirmasi. Saat dihubungi melalui sambungan selularnya 081363703xxx tidak aktif, dan Pesan singkat yang dilayangkan juga tidak dibalas.