Logo Tirainews.com

Satu Lagi Positif Covid-19 di Riau, PDP di Dumai Meninggal Dunia

Satu Lagi Positif Covid-19 di Riau, PDP di Dumai Meninggal Dunia
Ilustrasi (net)

Tirainews.com - Pasien positif Virus Corona atau Covid-19 yang pertama di Riau berinisial M sudah sembuh. Namun, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pekanbaru, kembali menerima satu pasien positif berinisial AH (42).

AH diketahui positif setelah dirawat selama tiga hari. Pasien berinisal AH (42), merupakan hasil tracing pasien pertama (M) yang positif, dan sama-sama ikut kegitan tablik akbar di Petaling, Malaysia.

Selain tambahan satu pasien positif Covid-19, Pemprov Riau juga menerima kabar satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia di RSUD Dumai, pada Sabtu (28/3/2020) kemarin. Namun hasil swap Labkes Kemenkes belum keluar. Artinya, belum dipastikan apakah PDP tersebut positif atau negatif Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Riau, Indra Yopi, mengatakan, untuk pasien yang positif tersebut, hasil swapnya telah diterima pada hari Ahad (29/3/2020). Pasien saat dirawat hanya mengalami batuk ringan, dan tidak ada demam. Namun karena pasien ini baru pulang dari Malaysia, dan ikut acara tablik akbar, pasien ini tertular dan sama dengan pasien yang pertama.

“Jadi total pasien positif di Riau menjadi dua orang. Kasus yang kedua ini seorang laki-laki dan memeriksa diri beberapa hari lalu. Hasil swapnya kita sudah tahu hari ini (kemarin, red) hasilnya positif. Pasien ini merupakan hasil tracing kontak dari tuan M pasien yang pertama,” ujar Yopi, Ahad (29/3/2020).

“Namun hasil gembira juga kita sampaikan, bahwa pasien pertama positif tuan M sudah kita pulangkan. Karena hasil swap yang kedua sudah negatif. Dengan demikian tuan M sudah boleh pulang. Kalau dia sudah sembuh berarti stigmanya, jangan lagi dipermasalahkan dia sudah sembuh,” tambah Yogi.

Lebih jauh dikatakan Yogi, bagi masyarakat yang juga ikut pada acara tablik akbar, jamaah tablik di Petaling, Malaysia, bisa memeriksakan diri ke rumah sakit atau melaporkan ke Dinas Kesehatan. Sehingga nantinya bisa diperiksa kesehatan dan dikirimkan hasil swapnya.

“Ini merupakan kasus yang mereka kembali dari Malaysia. Mereka berdua merasakan gejala setelah pulang dari Malaysia, keduanya mengikuti kegiatan tabligh di Sri Petaling Malaysia. Di Petaling di Malaysia itu ternyata memang merupakan suatu kejadian yang besar.

“Di Malaysia sendiri terjadi kasus yang menjadi sumber kasus yang menjadi adanya Malaysia, itu sekarang jadi 2.300 kasus ada sumber Cluster di sana dengan demikian kita mengharapkan supaya kalau bisa teman-teman, atau yang ikut acara di Petaling secara sukarela memeriksakan kesehatan, kalau tidak kita enggak tahu posisinya,” ungkap Yogi.