Logo Tirainews.com

Tim Dokter di New York Sebut Obat Pengencer Darah Bisa Bantu Pasien Corona

Tim Dokter di New York Sebut Obat Pengencer Darah Bisa Bantu Pasien Corona
Ilustrasi (net)

Tirainews.com - Obat pengencer darah dapat membantu menyelamatkan pasien infeksi virus corona atau Covid-19 bergejala parah. Studi ini dilakukan oleh tim dokter di Mount Sinai Hospital, New York. 

Laporan hasil studi baru saja dipublikasikan di Journal of American College of Cardiology. Sejak Maret lalu, tim dokter mengamati perkembangan 2.700 pasien Corona di Mount Sinai. Sebagian pasien diberi obat pengencer darah. Obat pengencer darah adalah obat yang mencegah darah menggumpal atau disebut juga dengan antikoagulan.

Dikutip dari laman CNN International, tim dokter melihat obat tersebut memberikan pengaruh positif, terutama bagi pasien virus Corona COVID-19 yang menggunakan ventilator untuk bernapas.

Jumlah pasien yang membaik dengan obat pengencer darah ini lebih tinggi ketimbang pasien yang tidak mengkonsumsi obat pengencer darah. Sebanyak 63 persen pasien berventilator yang tidak diberi obat pengencer darah meninggal dunia. 

"Temuan kami menunjukkan bahwa antikoagulan sistemik dapat dikaitkan dengan peningkatan hasil di antara pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit," tulis tim dokter dalam laporan mereka.

Tim dokter juga tidak menemukan efek samping dari obat pengencer, misalnya masalah perdarahan pada pasien COVID-19. Temuan lainnya adalah tim dokter mendapati pembekuan darah merupakan faktor utama dalam kematian pasien COVID-19.

"Kami telah melakukan 75 autopsi dan pembekuan adalah masalah, tidak perlu dipertanyakan. Itu dimulai dengan paru-paru, diikuti oleh ginjal, jantung, dan berakhir di otak," kata direktur Mount Sinai Heart, Valentin Fuster.

Belum diketahui secara pasti mengapa virus Corona menyebabkan darah menggumpal. Namun, pembekuan darah umumnya merupakan efek samping dari peradangan karena sejumlah infeksi. Tim dokter masih perlu melakukan sejumlah langkah untuk mengetahui dosis yang tepat dan jenis obat yang paling baik.

Sebelumnya, dokter memberikan dosis dan jenis obat pengencer darah secara acak. Fuster menyarankan agar dokter yang menangani pasien COVID-19 dapat mencoba opsi memberikan obat pengencer darah.

"Para pasien yang menerima antikoagulan lebih baik daripada mereka yang tidak. Ini sudah memiliki implikasi," ucap Fuster.