Logo Tirainews.com

Paranormal Ki Gendeng Pamungkas Meninggal Dunia, Begini Sosoknya Semasa Hidup

Paranormal Ki Gendeng Pamungkas Meninggal Dunia, Begini Sosoknya Semasa Hidup

Tirainews.com - Paranormal Ki Gendeng Pamungkas meninggal dunia, Sabtu (6/6/2020). Kabar duka cita tersebut tersebar di Whatsapp grup.

"Telah berpulang ke Rahmatullah, Ki Gendeng Pamungkas, Pukul 15:15 di RS Mulia, jenazah akan di bawa ke rumah duka di Sawangan," isi pesan tersebut. 

Pihak rumah sakit tempat Ia dirawat membenarkan kabar tersebut. Petugas rumah sakit yang berada di depan pintu masuk membenarkan kabar itu.

"Iya betul," ujarnya.

Namun pihaknya tidak bisa menjelaskan lebih lanjut. Sementara itu di depan rumah sakit tampak dua motor gede (Moge) anggota Patwal.

Kabar Ki Gendeng Pamungkas meninggal juga dibenarkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Atep Budiman.

Seperti apa sosok Ki Gendeng Pamungkas semasa hidup? 

Sosok Ramah

Sosok Ki Gendeng Pamungkas di mata warga sekitar tempat tinggalnya dikenal sebagai orang yang ramah. Dalam pemberitaan Kompas.com, 11 Mei 2019, Ki Gendeng kerap membuat acara dangdutan untuk menghibur warga di lingkungan tempat tinggalnya.

Hal itu disampaikan oleh Suryana, petugas keamanan di rumah Ki Gendeng Pamungkas. Kata Suryana, Gendeng sering membagikan sembako kepada orang-orang, baik yang dikenalnya maupun yang tidak.

"Saya enggak bela (Ki Gendeng Pamungkas). Tapi, ya kenyataannya begitu. Ki Gendeng suka bikin acara hiburan dangdutan. Yang datang enggak cuman dari sini aja, dari tempat lain juga. Suka ngasih sembako juga," ucap Suryana, Kamis (11/5/2017).

Ia menuturkan, Ki Gendeng sudah menempati rumah di Perumahan Bogor Baru, Blok D IV, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat sejak tahun 1990-an.

Pernah Calonkan Diri sebagai Wali Kota Bogor

Ki Gendeng Pamungkas diketahui pernah mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bogor. Pada 2017 lalu, Ki Gendeng Pamungkas dengan keras mengkritik maraknya kejahatan korupsi di lingkungan pemerintahan Indonesia.

Mengkritik Pemerintahan Soal Korupsi

Dikutip dari Tribun Kaltim, Ki Gendeng Pamungkas menyebut, jika dia seorang presiden, dia akan menembak sendiri para koruptor. "Kalau saya presiden, saya sendiri yang akan tembak mati koruptor," ungkap Ki Gendeng Pamungkas, Jumat (7/4/2017).

Lebih lanjut, Ki Gendeng Pamungkas menegaskan, aksi korupsi yang dilakukan pejabat pemerintah bisa terjadi karena belumada sanksi tegas bagi pelakunya.

Ki Gendeng Pamungkas menambahkan, pelaku korupsi harus dijatuhi hukuman mati. Lebih lanjut, Ki Gendeng Pamungkas menerangkan, karena ketidak tegasan pemerintah, banyak oknum pemerintah terjerumus dalam liang korupsi.

"Semua koruptor harus dihukum mati, tidak ada pengampuan untuk mereka," katanya.

"Kenapa begitu? karena mereka sudah mengkhianati kepercayaan dan amanah yang diberikan rakyat Indonesia, untuk mengemban tanggung jawab," tambahnya.

Pernah Tersangkut Persoalan Hukum karena Dianggap Rasis

Pada Selasa (9/5/2017) lalu, paranormal Ki Gendeng Pamungkas diamankan aparat kepolisian di rumahnya. Terkait penangkapan Ki Gendeng Pamungkas, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono angkat bicara.

Kombes Argo Yuwono membenarkan Ki Gendeng Pamungkas ditangkap atas tuduhan penyebaran kebencian, berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

"Ya benar, diduga melanggar tindak pidana perbuatan diskriminatif ras, dan etnis dengan melakukan perbuatan (yang) menunjukkan kebencian dan atau rasa benci, kepada orang karena perbedaan ras dan etnis," terang Kombes Argo Yuwono, pada Rabu (10/5/2017).

Secara terpisah, Ki Gendeng Pamungkas kepada aparat kepolisian mengaku dirinya sudah lama memendam kebencian terhadap etnis tertentu. Terkait hal tersebut Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Wahyu Hadiningrat.

"Berdasarkan keterangan sementara dari tersangka, yang bersangkutan dari dulu memang melakukan hal seperti itu," ungkap Kombes Wahyu, Rabu (10/5/2017).

Diketahui, Ki Gendeng Pamungkas membuat video berdurasi 54 detik yang memuat unsur kebencian yang bersifat rasial. Video tersebut dibuat Ki Gendeng Pamungkas pada 2 Mei 2017 lalu.

Ki Gendeng Pamungkas merekam dirinya sendiri dengan bantuan tripod menggunakan ponselnya. Selain video, Ki Gendeng juga memproduksi beberapa atribut.

Atribut itu di antaranya, kaos, stiker, jaket, hingga kantong plastik bermuatan kebencian suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Ki Gendeng Pamungkas mengaku melakukannya sendiri.

"Untuk siapa yag menyuruh kemudian apa yang melatarbelakangi saat ini sedang kami dalami," kata Kombes Wahyu.