Logo Tirainews.com

Gadis Ini Keluarkan Kerikil Saat Nangis, Kok Bisa?

Gadis Ini Keluarkan Kerikil Saat Nangis, Kok Bisa?
Foto (net)

Tirainews.com - Banyak keajaiban terjadi di dunia.  Seperti tangisan gadis 15 tahun asal India. Ia mendadak jadi perbincangan publik lantaran mengeluarkan kerikil setiap kali ia menangis. 

Tentu kejadian itu pun membuat heran publik. Tak terkecuali oleh dokter yang menanganinya. Disebutkan pula jika ia sudah mengalami kejadian langka itu selama kurun waktu dua bulan. Setiap menangis, kerikil kecil akan keluar dari pelupuk matanya bak air mata.

Bisa Keluarkan 10-15 Kerikil

Sudah lebih dari dua bulan, gadis ini keluarkan kerikil saat menangis. (Sumber: Oddity Central) Dilansir dari Oddity Central oleh Liputan6.com, Minggu (3/10/2021) menurut keluarga gadis dari Kannauj, Uttar Pradesh, India utara ini menyebut batu-batu kecil mulai berjatuhan dari matanya pada 17 Juli lalu. 

Sejak itu, saat ia menangis gadis tersebut bisa mengeluarkan antara 10 dan 15 kerikil setiap hari. Lebih dari 70 kerikil yang disebut air mata batu itu telah dikumpulkan dalam lebih dari dua bulan sejak Juli lalu. Kerikil tersebut keluar dari mata kiri gadis bernama Chandni.

Lantaran itu adalah hal yang langka, pihak keluarga pun kemudian memabwanya ke dokter. Pihak medis pun menyebut jika bisa disebabkan oleh hal lain.

Dokter Sebut Tak Bisa Dijelaskan Secara Ilmiah

Sudah lebih dari dua bulan, gadis ini keluarkan kerikil saat menangis. (Sumber: Oddity Central) Menurut keluarga dekat Chandni dan kerabatnya di desa Gadiya Balidaspur, negara bagian Uttar Pradesh India itu yakin bahwa gadis itu benar-benar menangis batu. 

Tetapi dokter mata bersikeras bahwa hal seperti itu tidak mungkin, dikutip dari Mail Online. Dr Awadhesh Kumar, seorang dokter mata terkenal, mengatakan bahwa hal itu tak pernah tercatat secara ilmiah. Dr Neeraj Gupta, direktur Rumah Sakit Mata Durga, juga bersikukuh bahwa fenomena seperti itu tidak didasarkan pada kedokteran dan lebih masuk ke ranah penipuan.

Rupanya kejadian ini bukan yang pertama. Di Yaman pada 2014 lalu, seorang gadis bernama Saadiyah Saleh juga mengalami hal yang sama. Tim dokter pun hingga kini tak bisa menjelaskannya secara medis. Terlebih lagi Saadiya, tidak menderita penyakit apa pun.