Logo Tirainews.com

Mengaku Digoda, Guru Perempuan Ini Berhubungan Intim dengan Siswa

Mengaku Digoda, Guru Perempuan Ini Berhubungan Intim dengan Siswa
Fatinah Hossain | Foto: www.unilad.co.uk

Tirainews.com - Perbuatan tercela dan memalukan oleh seorang guru perempuan terjadi di Inggris. Fatinah Hossain, guru perempuan ini nekat berhubungan intim dengan siswanya yang berusia 14 tahun.

Akibat perbuatannya, ia dihukum penjara lebih dari lima tahun penjara. Ia berhubungan seks dengan siswa di area sekolah selama periode beberapa bulan. Pengajar itu mengklaim muridnya terangsang di kelas dan menggodanya.

Seorang sumber yang mengenalnya mengatakan kepada The Sun bahwa Hossain, yang dikenal oleh teman-temannya sebagai Tina, menggambarkan sosok muridnya kepada teman-temannya sebagai "anak laki-laki remaja yang hormonal dan terangsang" yang telah menggodanya.

"Anda dapat membayangkan seperti apa anak-anak di sekolah pada usia itu sehingga itu tampak seperti lelucon," kata sumber tersebut mengutip teman-teman Hossain.

"Menjijikkan melihat ke belakang sekarang mengetahui apa yang dia lakukan," ujarnya.

"Dia memiliki sifat manipulatif dan juga bisa menjadi pemarah, terutama jika dia merasa diserang," paparnya.

"Dia terkadang terlihat naif secara seksual," imbuh dia.

Teman-teman Hossain juga menjulukinya sebagai seseorang yang dengan cepat menjadi "tergila-gila dan obsesif" dalam urusan cinta.

Hubungan seksual antara guru dan murid berlangsung berbulan-bulan, dan ketika bocah itu ingin mengakhirinya, Hossain mengklaim bahwa dia hamil.

Hossain mencoba menghentikan bocah itu memberi tahu polisi dengan menawarkan uang, dan mengancam akan menyakiti dia dan keluarganya.

Hossain, yang meraih gelar Magister Kriminologi Global dari Universitas Roehampton, juga bekerja paruh waktu sebagai pembuat roti di supermarket lokal. Di sanalah polisi menangkapnya.

Hossain telah bekerja di sekolah tersebut selama 13 bulan sebagai pengawas studi dan guru penutup. Namun penangkapannya tidak menghentikan pelecehan tersebut.

Hossain menggunakan media sosial, menggunakan akun palsu, untuk mengancam murid dan anak-anak lain.

Setelah mengakui kejahatan seks dan memutarbalikkan jalannya keadilan, Hossain dipenjara selama lima tahun lebih empat bulan di Pengadilan Brighton Crown minggu lalu.

Hakim Jeremy Gold menjuluki kejahatannya sebagai "kampanye pelecehan yang cukup luar biasa".

Dia menggambarkan pelanggarannya sebagai "tanpa henti, luas dan jahat".