Logo Tirainews.com

Aspek Perilaku dalam Akuntansi Sosial pada Perusahaan

Aspek Perilaku dalam Akuntansi Sosial pada Perusahaan
Talitha Salsabila dan Santi Pebiana, Mahasiswi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau | Istimewa

Tirainews.com - Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang didirikan oleh seseorang, sekelompok orang atau badan usaha yang mana kegiatan yang dilakukan yaitu produksi dan distribusi berguna untuk memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Dari segi ekonomi perusahaan diharapkan mendapatkan keuntungan atau profit yang setinggi-tingginya. Tetapi pada aspek sosial perusahaan harus memberikan kontribusi secara langsung kepada masyarakat dengan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 

Apa itu Akuntansi Sosial? Akuntansi Sosial adalah proses menginformasikan interaksi atas aktivitas perusahaan dengan lingkungan dari kegiatan ekonomi suatu organisasi atau perusahaan untuk kepentingan kelompok masyarakat. Akuntansi sosial juga memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja sosial dari perusahaan. Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, akuntansi berfungsi untuk memberikan informasi untuk pengambilan keputusan dan pertangungjawaban.

Berhubungan dengan berkembangnya konsep manajemen di era industri saat ini, para akuntan membicarakan bagaimana permasalahan terkait tanggung jawab sosial dapat diadaptasi pada ruang lingkup akuntansi. Di Indonesia sendiri, permasalahan mengenai akuntansi sosial bukan menjadi hal yang lumrah lagi. Sehingga terdapat dua hal yang menjadi kendala bagaimana sulitnya penerapan akuntansi sosial di Indonesia salah satunya yaitu (1) lemahnya tekanan sosial yang menghendaki pertanggung jawaban sosial di perusahaan dan (2) rendahnya kesadaran perusahaan di Indonesia tentang pentingnya pertanggung jawaban sosial. Dimana selama ini perusahaan hanya menyampaikan informasi mengenai hasil operasi keuangan perusahaan kepada para pemangku kepentingan saja tanpa memperhatikan dampak atau masalah eksternal yang ditimbulkan seperti polusi udara, pencemaran air tanpa disadari dampak atas kerusakan lingkungan mulai kita rasakan saat ini. Padahal sudah banyak sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, namun hal tersebut seakan tidak berpengaruh, justru kerusakan lingkungan semakin banyak terjadi. Khususnya di daerah Riau sendiri masih banyak terdapat permasalah terkait akuntansi sosial ini, dimana isu tersebut terjadi pada beberapa perusahaan kertas di daerah Provinsi Riau yang mendapat protes dari masyarakat setempat terkait dengan permasalahan pembuangan limbah industri dari pabrik yang menyebabkan pencemaran lingkungan terjadi.

Namun seiring dengan perjalanan waktu, masyarakat semakin menyadari adanya dampak-dampak sosial yang ditimbulkan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya untuk mencapai laba yang maksimal, yang semakin besar dan semakin sulit untuk dikendalikan. Oleh karena itu, masyarakat pun menuntut agar perusahaan senantiasa memperhatikan dampak-dampak sosial yang ditimbulkannya dan berupaya mengatasinya. Aksi protes terhadap perusahaan sering dilakukan oleh para karyawan dan buruh dalam rangka menuntut kebijakan upah dan pemberian fasilitas kesejahteraan lainnya yang dirasakan kurang mencerminkan keadilan. Aksi yang serupa juga tidak jarang dilakukan oleh pihak masyarakat, baik masyarakat sebagai konsumen, maupun masyarakat di lingkungan sekitar pabrik. Masyarakat sebagai konsumen seringkali melakukan protes terhadap hal-hal yang berkaitan dengan mutu produk sehubungan dengan kesehatan, keselamatan, dan kehalalan suatu produk bagi konsumennya. Sedangkan protes yang dilakukan masyarakat di sekitar pabrik biasanya berkaitan dengan pencemaran lingkungan yang disebabkan limbah pabrik.

Bagaimana cara perusahaan bertanggungjawab terhadap aspek perilaku dalam akuntansi sosial? Salah satu cara yang dapat ditempuh perusahaan terhadap aspek perilaku dalam akuntansi sosial yaitu dengan menerapkan dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang aktivitas pertanggung jawaban sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). Dimana seperti yang kita ketahui bahwa pada era sekarang ini masyarakat sudah peduli lingkungan, maka dari  itu CSR tersebut menjadi komponen penting dan bukan menjadi pilihan lagi. CSR dapat digambarkan sebagai ketersediaan informasi keuangan dan non-keuangan berkaitan dengan interaksi organisasi dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya. Sebagai Bentuk tanggung jawab yang diberikan antara lain dengan melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut.

Maka dari itu bahwa aspek perilaku dalam akuntansi sosial terhadap perusahaan baik karyawan, masyarakat  dan lingkungan sangat perlu diterapkan karena perusahaan tidak hanya berorientasi pada laba saja melainkan memperhatikan dampak-dampak sosial yang ditimbulkannya dan berupaya mengatasinya. Dimana hal yang perlu  dilakukan adalah pelaporan akuntansi sosial dan pengungkapan kinerja sosial pada laporan tahunan perusahaan. Sehingga perusahaan tidak hanya menyoroti kontribusi positifnya tetapi memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas usahanya. Dengan menerapkan aspek perilaku dalam akuntansi sosial operasional perusahaan akan tetap berlangsung tanpa memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat disekitarnya.**

Penulis: Talitha Salsabila dan Santi Pebiana, Mahasiswi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau