Logo Tirainews.com

Inovasi Disketapang, Walikota Pekanbaru Launcing siDIVA

Inovasi Disketapang, Walikota Pekanbaru Launcing siDIVA
Inovasi Disketapang, Walikota Pekanbaru Launcing siDIVA

PEKANBARU - Perkembangan teknologi digital yang semakin masif dapat diibaratkan pisau bermata dua. Satu sisi memberikan dampak positif berupa keterbukaan, kemudahan, dan kecepatan dalam akses berbagai informasi yang artinya dengan akses yang mudah dan real time, dapat meningkatkan kapasitas untuk menjadi lebih baikpun terbuka lebar bagi siapapun. 

Namun di sisi lain kemajuan ini berdampak negatif yang juga dapat menjadi ancaman akibat penyalahgunaan pemanfaatannya yang cenderung destruktif sebut saja misalnya  pornografi, narkoba, pergaulan bebas, radikalisme dan tidak menutup kemungkinan terjadinya kejahatan ekstrim seperti teroris juga masuk dengan mudahnya.

Menurut Akur sebutan Kepala Disketapang Pekanbaru Alek Kurniawan, bertahan dari dampak globalisasi sudah seharusnya dilakukan. Namun lebih jauh, peran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) juga dapat berperan lebih untuk layanan publik yang berkualitas. 

"Tapi kita mampu memberi warna dunia birokrasi, dengan tekad  muliapun harus didukung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi," jelasnya.


Karenanya Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang), pagi ini Rabu (23/02) melaunching aplikasi digital FSVA (Food Security Vulnearabilty Atlas/ Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan) yang lebih lanjut disingkat dengan sebutan siDIVA. Hal ini diharapkan dapat menjadi simbol kebangkitan ketahanan pangan di kota Pekanbaru yang termutakhir berdasarkan data dari Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI mendapatkan skor Indeks Ketahanan Pangan Kota terbaik dua nasional dengan skor 90.56 (tahan pangan). 

Kegiatan diresmikan langsung oleh Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT bertempat di Ball Room Gedung Utama Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru Bandar Raya Tenayan. Datuk Bandar Setia Amanah, gelar yang disematkan kepada Walikota Visioner ini mengapresiasi dan mendukung penuh atas hadirnya inovasi tersebut. 

Lebih lanjut Firdaus “Sang Wako” yang dikenal dengan testimoni; “berhenti berinovasi, berarti mati sebelum mati” tersebut menyebutkan bahwa aplikasi ini memiliki peranan strategis dalam mengukur kinerja dan Pelayanan Pemerintah Kota Pekanbaru dalam Pembangunan Ketahanan Pangan. Bahkan keseriusan beliau terhadap sektor pangan dinyatakannya dalam tagline; “Pangan Berdaulat, Indonesia Sejahtera”


Tak sampai di situ, Walikota Firdaus menekankan bahwa  fenomena dunia digital sudah menjadi keharusan dalam pergerakan di setiap aspek kebutuhan bahkan Sang Visioner ini menyatakan dengan tegas bahwa yang akan memenangkan kompetisi saat ini adalah orang-orang yang mampu melakukan percepatan-percepatan salah satunya melalui pemanfaatan teknologi informasi bagi layanan Publik.

Acara ditaja secara luring dan daring dengan penerapan protokol Kesehatan yang memadai. Kegiatan luring diikuti oleh Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah kota Pekanbaru dan daring oleh Camat dan Lurah se-Kota Pekanbaru beserta perwakilan Pemerintah Kabupaten/Kota lainnya yang membidangi sektor pangan di Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat. 

Dari luar Riau turut hadir perwakilan dari Pemerintah Kota Payakumbuh, Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Koto dan Pemerintah kota Solok. Tak ketinggalan perwakilan dari beberapa Dinas Pangan di Pulau Jawa dan Kalimantan juga hadir secara daring diantaranya DKPP Kota Kediri, DKPP Kabupaten Tanah Laut, Kota Probolinggo dan kota Madiun. Begitu besarnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten/ kota lainnya dalam mengikuti acara pagi ini sangat diapresiasi oleh Walikota, yang tak luput dari pantauannya.

Dalam kesempatan laporan di awal kegiatan, Sang Kadis Ketahanan Pangan menyebutkan bahwa siDIVA adalah sebuah aplikasi digital yang memuat Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan tingkat Kelurahan se-Kota Pekanbaru. Aplikasi ini mampu menampilkan geografis wilayah tahan dan rentan rawan pangan dengan dua gradasi warna yaitu merah dan hijau. Gradasi merah menunjukkan variasi tingkat kerawanan pangan dan gradiasi hijau menggambarkan kondisi yang lebih tahan pangan.


Lebih lanjut dia menerangkan bahwa siDIVA diharapkan sebagai alat bantu elektronik bagi seluruh stakeholder untuk akselerasi program ketahanan pangan yang terintegrasi yang dapat diakses oleh siapapun secara online.

Ucapan apresiasi juga mengalir dari Kadis Akur atas perhatian seluruh stakeholder atas giat pagi ini. Tidak tanggung-tanggung mulai dari Walikota, Sekretaris Daerah, Ketua Komisi II DPRD, Kepala BPS Pekanbaru, Direktur PT Sarana Pangan Madani (BUMD) dan Direktur PT. Nusa Karya Dupama (mitra kerja Disketapang) mengapresiasi dan mendukung penuh atas kehadiran aplikasi yang digagas Dinas Ketahanan Pangan ini. 

Selain itu mereka juga mengucapkan tahniah atas prestasi Pekanbaru sebagai Nomor dua Nasional dalam Indeks Ketahanan Pangan kota Pekanbaru tahun 2021 yang telah diterbitkan oleh Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia beberapa waktu yang lalu.


Lebih jauh Eks Kepala BPKAD Pekanbaru ini memperkenalkan Fitur-fitur aplikasi yang terdapat dalam siDIVA yang  terdiri dari; administrasi kecamatan; administrasi kelurahan; sarana prasarana; penduduk tidak sejahtera; akses transportasi; akses air bersih; tenaga kesehatan dan komposit FSVA (Food Security Vulnerability Atlas/ Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan).

“Mari akses siDIVA di https://fsva-disketapangpku.com/,” pungkas Akur. (ADV)