Logo Tirainews.com

Mahasiswa Kukerta Unri Sosialisasi Pernikahan Dini di Desa Kota Baru

Mahasiswa Kukerta Unri Sosialisasi Pernikahan Dini di Desa Kota Baru
Mahasiswa Kukerta Unri Sosialisasi Pernikahan Dini di Desa Kota Baru

Tirainews.com - Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau (Unri) mengadakan sosialisasi pernikahan dini kepada siswa/i kelas 9 SMPN 1 Tapung Hilir. Sosialisasi tersebut berlangsung di Aula SMPN 1 Tapung Hilir, Desa Kota Baru, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau pada Sabtu (23/7/2022).

Sarulitua Berasa selaku ketua tim Kukerta menuturkan tujuan diadakannya sosialisasi tersebut adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama siswa/i SMPN 1 Tapung Hilir tentang bahaya pernikahan dini.

“Angka pernikahan dini di Indonesia tergolong cukup tinggi, sehingga diperlukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran para remaja mengenai dampak yang akan terjadi jika mereka melakukan pernikahan dini,” kata Saruli.

Selvia Feri Marselina selaku pemateri dari tim Kukerta memaparkan, pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan ketika kedua atau salah satu pasangan masih dikategorikan anak-anak atau remaja yang berusia dibawah usia 19 tahun.

Ia juga menjelaskan dampak negatif dari pernikahan dini baik dari segi kesehatan maupun mental. “Pernikahan dini juga memiliki efek negatif karena pada saat melahirkan, wanita di bawah usia akan mengalami pendarahan, keguguran bahkan kematian disebabkan oleh pendarahan dan infeksi. Pernikahan juga dapat mengurangi keharmonisan keluarga disebabkan emosi yang masih labil dan cara berfikir yang kurang dewasa,” terangnya.

Di akhir materi, Selvia menjelaskan mengenai cara mencegah pernikahan dini yaitu dengan meningkatkan pendidikan agama sebagai pegangan diri, menggunakan media sosial dengan positif, menjauhi pergaulan negatif, dan mengisi waktu luang dengan kegiatan kreatif.

Tim Kukerta Unri juga menyiapkan cuplikan film pendek mengenai dampak dari pernikahan dini untuk menambah ketertarikan peserta dalam mengikuti sosialisasi. Di akhir kegiatan, Tim melakukan sesi tanya jawab untuk menambah pemahaman peserta mengenai materi sosialisasi yang telah disampaikan.

Tim berharap kepada siswa/i SMPN 1 Tapung Hilir, usai mengikuti sosialisasi ini mereka menyadari bahwa menikah bukanlah suatu ajang perlombaan yang mana anak zaman sekarang atau biasa disebut zaman digital berlomba-lomba untuk cepat membentuk rumah tangga. 

 

“Nah, inilah yang jadi pendukung bagi tim untuk mengangkat kasus ini yang memang harus disosialisasikan. Semoga seluruh siswa/i dan juga seluruh anak bangsa dapat membaca berita ini dan mendapat manfaatnya,” jelasnya.