Logo Tirainews.com

Bantu Pemerintah Indonesia, Mahasiswa UNRI Melakukan Penyuluhan Stunting

Bantu Pemerintah Indonesia, Mahasiswa UNRI Melakukan Penyuluhan Stunting
Bantu Pemerintah Indonesia, Mahasiswa UNRI Melakukan Penyuluhan Stunting

Tirainews.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau, laksanakan salah satu program kerja tema Unggulan, yaitu Penyuluhan Stunting dengan Tema "Persalinan Yang Aman Untuk Mencegah Stunting" yang dilaksanakan Di Kampung Merempan Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Ahad (24/7/2022).

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) menunjukkan angka yang cukup menggembirakan terkait masalah stunting. Angka stunting atau anak tumbuh pendekatan turun dari 37,2 persen pada Riskesdas 2013 menjadi 30,8 persen pada Riskesdas 2018.  Meski tren stunting mengalami penurunan, hal ini masih berada di bawah rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu kurang dari 20 persen. Persentase stunting di Indonesia secara keseluruhan masih tergolong tinggi dan harus mendapat perhatian khusus.

Penyuluhan Stunting tersebut merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa Kukerta UNRI dan merupakan program wajib dari kampus yang harus di laksanakan,serta kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan tentang Stunting kepada ibu-ibu yang memiliki balita dan ibu hamil. Oleh karena itu, kegiatan ini dimaksudkan agar Ibu yang memiliki balita dan ibu hamil di Kampung Merempan Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak mengetahui bagaimana penyebab dan pencegahan terhadap stunting tersebut.

Sebelum penyuluhan Stunting, mahasiswa Kukerta UNRI menghubungi beberapa pihak untuk mendiskusikan penyuluhan tersebut seperti kepada Penghulu kampung, Ibu PKK, kader Posyandu, Ketua stunting dan orang-orang yang terlibat dalam acara ini. Kemudian di lanjutkan dengan mengenai anggaran, pemateri tentang Stunting dan konsumsi, serta ruangan dan kapan di laksanakannya penyuluhan Stunting ini.

Melalui musyawarah atau diskusi yang telah di laksanakan oleh ketua kukerta dengan beberapa pihak yang terlibat, beliau menyampaikan bahwa kegiatan stunting ini di laksanakan pada tanggal 24 Juli 2022.

"Untuk kelancaran kegiatan ini kita harus kompak dan kita perlu beberapa Penanggung jawab kegiatan ini dan surat undangan untuk menggundang penghulu serta masyarakat Kampung Merempan Hilir," ungkap ketua Kukerta Iswandi.

Mahasiswa Kukerta UNRI mulai membentuk panitia penanggung jawab kegiatan, seperti, Ketupel, BenPel, Co Konsumsi, Co Hid dll. Setelah itu, Jum'at (22/7/2022) mahasiswa Kukerta UNRI menyebarkan undangan ke Penghulu kampung, Ibu PKK, Kader Posyandu, dan lain sebagainya. Barulah paginya,Sabtu (24/7) Kukerta UNRI membersihkan tempat penyuluhan Stunting yaitu Aula Kampung Merempan Hilir dan mengatur susunan tempat duduk dan lain sebagainya.

Pada Ahad (24/7/2022) mahasiswa Kukerta UNRI  melaksanakan kegiatan Penyuluhan Stunting dengan pemateri dari salah satu anggota forum Genre Kabuten Siak dan kegiatan ini berjalan dengan lancar hingga selesai

Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai dalam penyuluhan Stunting ini:
Maksud dari program ini adalah untuk menyampaikan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki balita dan ibu hamil yang ada di kampung Merempan Hilir tentang Stunting. Tujuan penyuluhan tersebut diharapkan masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki balita dan ibu hamil yang ada di kampung Merempan Hilir agar mengetahui bahannya dan penyebab serta pencegahan stunting pada anak balita dari sejak dini.


Hasil yang dicapai adalah menambah wawasan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki balita dan ibu hamil tentang penyebab serta pencegahan terhadap stunting. Tindak Lanjut kegiatan ini adalah agar masyarakat Kampung Merempan Hilir Khususnya ibu-ibu yang memiliki balita dan ibu hamil lebih memperhatikan pemberian makanan terhadap anak balita serta tidak menganggap stunting itu hal yang tidak penting baginya.

Faktor pendukung dan penghambat:
Adapun faktor pendukung  dalam kegiatan ini adalah adanya dukungan dari pihak pemerintahan kampung,Forum Genre Kabuten Siak dan masyarakat kampung Merempan Hilir. Adapun hambatan pada kegiatan ini adalah kurangnya antusiasme ibu-ibu dalam acara penyuluhan Stunting.

"Diharapkan dengan adanya penyuluhan tersebut dapat membuat Ibu-ibu yang memiliki balita dan ibu hamil di kampung Merempan Hilir lebih gemar lagi dalam kegiatan posyandu untuk pencegahan stunting, Posyandunya lebih semangat lagi. Semoga saja dengan adanya penyuluhan Stunting tersebut dapat menjadi motivasi dari kami untuk masyarakat kampung Merempan Hilir, terutama untuk  ibu hamil dan ibu-ibu yang memiliki balita," tutur Lili dan Iswandi selaku penanggung jawab kegiatan penyuluhan Stunting.

Kegiatan ini disambut dengan respon positif dari masyarakat kampung Merempan Hilir, terutama para Ibu PKK dan Kader Posyandu yang merasa sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa Kukerta UNRI. Terlebih lagi kegiatan posyandu bulanan yaitu imunisasi di kampung Merempan Hilir  pada beberapa tahun belakangan mengalami penurunan dalam jumlah balita yang datang untuk imunisasi, akibat adanya isu tentang suntik terhadap bayi yaitu imunisasi MR untuk usia bayi 9 bulan, yang dimana hal ini tidak bisa dibiarkan terus menerus karena imunisasi pada anak adalah salah satu hal yang penting dan merupakan program pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan dari bayi lahir dan imunisasi juga bisa mencegah terjadinya Stunting pada anak balita.