Logo Tirainews.com

Perambahan Hutan Diduga dari GSK Semakin Marak

Perambahan Hutan Diduga dari GSK Semakin Marak

Tirainews.com - Praktik pengambilan kayu jenis Mahang yang diduga dirambah dari hutan Biosfer atau hutan Giam Siak Kecil, semakin marak dan merajalela sejak beberapa bulan terakhir.

Terpantau, ada tiga titik lokasi pengambilan kayu Mahang yang dirambah dari hutan GSK. Yakni, dijalan Pemda Lama tepatnya dikampung Abi Besok, Kampung Baru desa Tasik Serai Barat dan dari wilayah Tasik KM 33 ujung yang berada  didesa Tasik Serai kecamatan Talang Muandau kabupaten Bengkalis Riau.

Dari keterangan warga, kayu jenis mahang yang dirambah dari hutan GSK tersebut, akan dibawa kewilayah kota Pekanbaru dan akan dijadikan palet.

Keterangan salah satu tokoh mayarakat didaerah yang tinggal diwilayah tersebut yakni, Parlindungan Ht. Pea mengatakan, praktik perambahan hutan untuk kayu jenis mahang di wilayah hutan GSK sudah lama berlangsung.

Pemaritan kanal oleh eskvator tampak terlihat untuk mempermudah para perambah hutan saat mengeluarkan kayu mahang. "Meski sudah berlangsung lama praktik perambahan hutan ini, anehnya tidak tersentuh oleh dinas terkait seperti pihak kehutanan," ujarnya.

Masih kata Parlindungan Ht Pea, para pengusaha kayu mahang juga tidak berkontribusi untuk memperbaiki jalan yang dilalui. Bahkan sepanjang jalan yang dilalui oleh mobil pengangkut kayu mahang tampak hancur tampa adanya perbaikan jalan.

Tokoh masyarakat itu juga berharap, dinas terkait harus segera tanggap akan hal perambahan hutan GSK sebelum hutan itu semakin gundul.

"Dengan rusaknya hutan yang semakin gundul, akan  mempengaruhi iklim serta  akan merusak masa depan bangsa. Sementara untuk pembuatan bloking kanal diupayakan pemerintah untuk mempertahankan juga menjaga kebakaran lahan dan hutan. Kepada pihak kehutanan,  bangkit dan jagalah hutan GSK ini," harapnya.