Tirainews.com - Suasana perayaan Imlek 2571 di Pekanbaru cukup ramai dan berlangsung hangat dalam di Vihara Tridharma Dewi Sakti, Pekanbaru, Sabtu (25/1/2020). Satu persatu umat Buddha Tridharma bergantian mengambil dupa dan kertas untuk sembahyang.
"Ini merupakan perayaan sembahyang terbesar sebagai Puja bhakti tahun baru Imlek yang dilaksanakan oleh setiap umat Buddha Tridharma," jelas Mariya, Ketua Majelis Rohaniawan Tridharma Seluruh Indonesia (Martrisia) dan Perhimpunan Tempat Ibadah Tridharma (PTITD) KOMDA RIAU.
Hari raya Imlek merupakan salah satu hari raya terbesar bagi umat Buddha Tridharma. Selain itu, imlek juga sebagai perayaan mulainya penciptaan makhluk hidup di dunia mulai hari imlek pertama sampai hari Imlek ke tujuh di mana diciptakannya manusia.
"Imlek dirayakan pada setiap tahun baru Imlek atau Sin Cia yang jatuh pada setiap tanggal satu bulan satu Cia Gwee Cue It atau bulan pertama penanggalan 1 Im Lek," jelasnya.
Perayaan Tahun Baru Lunar/Imlek merupakan pesta perayaan yang penting bagi masyarakat Cina. dalam sejarah dikenal dengan nama lain seperti “waktu Permulaan” (Yuan Chen) “Hari Pertama” (Yuan Ri), “Hari Pertama Bulan Pertama” (Yuan Shuo) “Awal Bulan” (Yuan Zheng), “ dan Pagi Pertama Awal Tahun (Yuan Dan).
"Sekarang hal ini dikenal dengan nama Perayaan Musim Semi (Chun Jie). Bagi umat Buddha Tridharma waktu sangat baik ini digunakan untuk berkumpul dan makan bersama dengan nama Tuan Yan Pan dan melaksanakan sembahyang bersama kepada Ti Kong Co. Semua yang kerja di luar kota harus pulang," paparnya.
"Ini sebagai pembaruan jiwa, dahulu kala rakyat hidup sangat sederhana dan hari Tahun Baru merupakan hari-hari dimana mereka bisa berkumpul dan berpesta untuk kebahagiaan," tambahnya.
Meskipun demikian, masih banyak orang beranggapan bahwa Imlek merupakan perayaan Tradisi orang Tionghoa. Kata dia, perlu dijelaskan bahwa sesungguhnya Perayaan Imlek adalah Perayaan Tradisi Orang Tionghoa dalam merayakan sembayang terbesar Keagamaan Umat Tridharma. Kiong hi huat cai, Sin ni cin po, sin te kiang kang, Ban se ju ii.
