Logo Tirainews.com

Isu Penemuan Obat Covid-19, Ini Fakta Ilmiahnya

Isu Penemuan Obat Covid-19, Ini Fakta Ilmiahnya
Foto: net

Tirainews.com - Nama Hadi Pranoto belakangan ini jadi sorotan banyak pihak sejak mengungkapkan pernyataan kalau ia berhasil menemukan obat Covid-19. Bahkan, kabarnya obat tersebut sudah berhasil menyembuhkan ratusan ribu pasien. Pernyataan fenomenal ini jelas bikin geger masyarakat di tengah angka pertumbuhan kasus yang masih tinggi di Indonesia. 

Banyak yang percaya dan berharap bahwa pandemi akan segera berakhir. Tapi, nggak sedikit juga yang menganggapnya hoax karena Hadi hanyalah seorang peneliti independen.

Terkait kegaduhan ini, berbagai pihak meminta masyarakat untuk tetap tenang dan berpikir jernih. Apalagi selama pandemi ini tren hoax juga mengalami peningkatan. Jadi, penting untuk tetap melakukan pengecekan fakta ilmiah terkait pemberitaan yang ada, terutama soal obat Covid-19 itu sendiri.

Berbagai Negara di Dunia Masih Melakukan Pengujian

Sampai saat ini berbagai negara di seluruh dunia masih dalam proses melakukan pengujian untuk menemukan obat yang efektif memutus penyebaran Covid-19. Biarpun banyak negara terlibat, namun hingga saat ini Badan Kesehatan Dunia atau WHO belum merekomendasikan obat apapun yang efektif menyembuhkan Covid-19.

Meskipun begitu, berbagai pihak peneliti masih tetap bekerja keras tanpa menyerah demi membuahkan hasil yang diharapkan. Termasuk Indonesia yang juga berpartisipasi dalam penelitian di negeri sendiri, salah satunya dengan memanfaatkan bahan-bahan herbal alami yang berpotensi efektif meningkatkan daya tahan tubuh.

Potensi Jahe Merah

Salah satu bahan herbal yang melalui proses pengujian di dalam negeri adalah jahe merah. Bahan yang satu ini secara empiris memiliki efek anti inflamasi dan analgesi. Penelitian preklinis juga sudah dilakukan beberapa kali untuk indikasi daya tahan tubuh. 

Namun, belum ada uji ilmiah terkait efektivitas jahe merah untuk menjaga daya tahan tubuh pada kasus Covid-19. Inilah yang membuat Bintang Toedjoe mendukung uji klinis terhadap jahe merah, sebagai upaya mempercepat penanganan Covid-19 di tanah air.

Jahe merah sendiri dengan komposisi bahan herbal lainnya sudah selesai diuji secara klinis oleh LIPI pada 16 Agustus 2020 lalu. Pengujian dilakukan terhadap kandidat imunomodulator yang berasal dari tanaman herbal asli Indonesia, salah satunya adalah jahe merah (Zingiber officinale var Rubrum). Data hasil uji klinisnya sendiri sudah dikirimkan kepada Badan POM selaku regulator.

“Uji klinis imunomodulator dengan bahan asli dari keanekaragaman hayati Indonesia merupakan yang pertama yang dilakukan secara independen serta melibatkan banyak pihak untuk memastikan obyektifitas dan akurasinya terjaga,” jelas Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko di Jakarta pada Senin (17/8) yang dilansir dari situs lipi.go.id.

Pengujian Terhadap Bahan-Bahan Obat Covid-19 Milik Hadi Pranoto

Pada dasarnya, seluruh klaim obat harus melalui proses uji klinis dengan prosedur yang tepat. Merespons hal ini, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih mengatakan hal tersebut tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh pakar kesehatan.

“Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari IDI maupun BPOM terkait obat yang dapat menyembuhkan COVID-19. Baik obat maupun herbal, perlu diuji terlebih dahulu dan melewati serangkaian tahapan penelitian sebelum dapat di klaim mampu menyembuhkan COVID-19.” ujarnya.

Terkait kegaduhan masyarakat yang disebabkan oleh klaim obat Covid-19 milik Hadi Pranoto, beberapa pihak berinisiatif melakukan cek fakta secara obyektif dan transparan. Pengujian ini akan dilakukan oleh LIPI, BPOM, dan IDI yang akan berlangsung pada 31 Agustus 2020. Uji klinis tersebut bisa diikuti oleh seluruh masyarakat lewat webinar online, lho. 

Bertajuk Hoax atau Fakta, Uji Klinis Jahe Merah sebagai Immunomodulator Covid-19 ini akan menghadirkan Kepala BPOM Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP, Kepala LIPI Dr. Laksana Tri Handoko dari LIPI, Ketua ( PB IDI) Dr. Daeng M. Faqih, SH, MH, serta Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe, Simon Jonatan.

Link pendaftaran untuk para dokter bisa dilakukan di sini untuk mendapatkan SKD IDI. Sementara itu, pendaftaran untuk peserta umum bisa dilakukan dengan klik di sini. Saksikan live streamingnya pada Senin, 31 Agustus 2020 pukul 14.00 - selesai di Liputan6 dan Vidio. Pastikan jangan sampai ketinggalan biar kamu tahu fakta ilmiahnya!