Logo Tirainews.com

Ketua BPD Desa Buluh Manis  Minta Pihak  PKS PT SIPP  Peduli Lingkungan

Ketua BPD Desa Buluh Manis  Minta Pihak  PKS PT SIPP  Peduli Lingkungan

Tirainews.com - Jebolnya kolam limbah cair milik PKS PT Sawit Inti Prima Perkasa (SIPP) yang berada di Jalan Rangau KM 6 Kelurahan Pematang Pudu Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis pada (3/10/2020) lalu, hingga saat ini masih menyisakan derita bagi warga sekitar aliran sungai Pudu. Hal ini menimbulkan keresahan bagi masyatakat sekitar pabrik terutama warga yang di Desa Buluh Manis dan Desa Petani  Kecamatan Bathin Solapan yang merupakan pengguna sungai Pudu aliran limbah tersebut.

Ketua BPD Desa Buluh Manis Masriyanto mengatakan, kejadian jebolnya kolam limbah pada (3/10/20) lalu merupakan kejadian kedua. "Pada kejadian pertama dan kedua ini  pihak perusahaan terkesan  acuh terhadap lingkungan. Seakan tidak peduli dengan dampak pencemaran limbah di sungai Pudu sampai ke jembatan 1," ujar Masrianto kepada wartawan.

Padahal waktu jebolnya kolam pada (3/10/20) lalu menimbulkan dampak yang begitu nyata terhadap kondisi air sungai Pudu. Hingga menimbulkan ribuan ekor  ikan berbagai jenis mati.

"Hari itu ada ribuan ekor   ikan baung besar dan kecil dan jenis ikan  lainnya yang mati  terdampar. Dan ini tentunya menimbulkan kerugian besar bagi warga yang penghidupannya mencari ikan di sungai tersebut. Namun yang anehnya perusahaan tersebut terlihat santai saja dan aktivitas pabrik berjalan terus tanpa kendala. Hal ini membuktikan tidak ada pihak yang memberi sanksi atas keteledoran itu," terang Ketua BPD  Desa Buluh Manis ini 

Ditambahkannya, bahwa saat kejadian jebolnya 4 kolam limbah tersebut dia bersama warga lainnya  langsung turun ke TKP. "Waktu itu ada pihak perusahaan berjanji akan bertemu dengan warga sekitar. Namun hingga saat ini janji tersebut belum terwujud. Ini bukti jika pihak PMKS SIPP acuh dengan lingkungan dan juga masyarakat lingkungan," imbuhnya. 

Pihak perusahaan harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut  karena merupakan kelalaian dalam menangani limbah yang berdampak terhadap lingkungan. Konon belum memiliki ijin resmi pengelolaan limbah. Kehadiran perusahaan tersebut ternyata tidak memberikan nilai tambah bagi warga sekitar.

"Awalnya kita sangat menyambut baik kehadiran perusahaan di daerah kita. Namun yang terjadi apa. Jangankan program CSR nya kepedulian terhadap lingkungan, temu ramah bersama masyarakat lingkungan juga tidak ada, yang dapat adalah dampak limbahnya," kesalnya lagi.

Masih menurut Ketua BPD Desa Buluh Manis berharap agar pihak pemerintah melalui DLH berperan dalam hal ini. "Jangan hanya ijin yang dikeluarkan. Akan tetapi tolong diarahkan perusahaan melaksanakan CSR  dan memberikan sosialisasi tethadap masyarakat lingkungan serta berupaya melakukan pembersihan sungai dari pencemaran limbah. Jangan ditunggu amarah  masyarakat untuk melakukan tindakan," pungkasnya.