Tirainews.com - Di tengah kesibukan memantau perkembangan Covid-19 dan Karlahut, Danramil 16/ Tapung Kapten Inf Taufik Sihombing menerima audiensi Poktan Sendang Berkah Aryasatya Desa Mukti Sari Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar yang dipimpin H Kijan di Makoramil 16/Tapung.
Adapun jenis usaha Poktan ini adalah Agro Forestri Holtikultura yang pola Asuhnya bermitra dengan PT Arara Abadi dan mengajak Koramil 16/ Tapung sebagai Pelindung.
Pengurus Poktan menjelaskan bahwa konsep kerja memanfaatkan lahan konsesi PT Arara Abdi Distrik Tapung dengan Sistem Tumpang sari tanaman semusim seluas 25 ha. Sementara jenis tanaman yang akan ditanam Padi dan Jagung dan akan mengarah ke tanaman lainnya di atas lahan Gambut.
Poktan ini sudah mengundang Profesor Joko Wiryanto dari Badan Restorasi Gambut dan H Ubaidillah dari Pendampingan Kementerian Desa dan sangat antusias tentang rencana Poktan mengantisipasi efek dari Replanting. Kelompok tani dibentuk berdasarkan surat keputusan dan dibentuk dengan tujuan sebagai wadah komunikasi antar petani.
"Dalam rangka program ketahanan Pangan Koramil perlu membuat terobosan dan berkolaborasi dengan Kelompok tani, karena kelompok Tani adalah beberapa orang petani atau peternak yang menghimpun diri dalam suatu kelompok yang memiliki keserasian dalam tujuan, motif, dan minat dengan sasaran peningkatan Ekonomi Pedesaan. Jangan lari dari dasar tersebut," kata Danramil, Rabu (1/4/2020).
Selain itu, Danramil menyampaikan fungsi kelompok tani adalah memberdayaan kelompok tani menjadi sebuah model pemberdayaan yang arah pembangunannya berpihak pada rakyat. Peran kelompok tani merupakan gambaran tentang kegiatan-kegiatan kelompok tani yang dikelola berdasarkan persetujuan anggotanya.
"Dalam rangka penanggulangan Karlahut Danramil mengingatkan agar dalam pengelolaan lahan tidak melakukan pembakaran karena dilarang dan ada sanksi hukumnya dan diharapkan nantinya kegiatan ini menjadi bagian dari Demplot Kegiatan Koramil 16/ Tapung dalam penanggulangan Karlahut," tutup Danramil.
