Logo Tirainews.com

Potret Miskin Nenek Lija Warga Kayu Ara, Tak Tersentuh Bantuan

Potret Miskin Nenek Lija Warga Kayu Ara, Tak Tersentuh Bantuan

KEMISKINAN di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau memang masih menjadi persoalan. Berbagai bantuan pemerintah yang terus mengalir, seperti PKH, KIP, dan lain-lain ternyata belum mampu memecahkan masalah kemiskinan. Apalagi masih banyak warga miskin yang sama sekali belum tersentuh bantuan tersebut.

Hal ini dirasakan seorang nenek Lija (74) bersama cucunya Mery warga Kayu Ara RT.015 RW.05 Kelurahan Kerumutan, Kecamatan Kerumutan tinggal dirumah papan yang berukuran 6 x 8 meter hampir roboh.

Bahkan, kayu pengait jendela kamar pun sebagian sudah terlepas dari bingkainya. Tak hanya itu, dinding rumah yang berbahan kayu sambungan juga mulai bolong-bolong.

Begitu pula jendela rumah yang hanya ditutupi kain, sehingga angin dan nyamuk semakin mudah keluar masuk ke dalam rumah. Kondisi tersebut membuat keluarga nenek Lija tak bisa tidur dengan nyenyak setiap malamnya. Terlebih disaat hujan rumah nenek Lija akan banjir setiap sudut rumahnya.

Sedangkan untuk makan sehari-hari nenek Lija mendapat uluran tangan warga lingkungan sekitar yang prihatin terhadap kondisinya. Lebih mirisnya, kondisi seperti itu semakin diperparah lagi karena selama ini keluarga nenek Lija tidak tersentuh bantuan, baik itu program PKH, maupun program bantuan yang lainnya.

"Usahkan bantuan rumah layak huni pak, bantuan KIS, ataupun PKH maupun BLT tidak dapat Pak," ucap nenek Lija kepada tirainews.com, Kamis (2/7/2020).

Sambung nenek Lija, memang rumah sendiri, tapi ya begini kondisinya. Rumah ini sudah sangat tua, wajar saja mau roboh. "Ingin rasanya memperbaiki rumah ini pak, tapi mau gimana lagi pak, belum punya uang, buat kebutuhan makan saja tidak cukup, kadang-kadang makan saja dikasih tetangga lingkungan terdekat," ungkap nenek Lija berlinang air mata.

Sementara cucunya yang bernama Mery saat ditanya soal pekerjaan dirinya mengaku tidak memiliki pekerjaan tetap. Kalaupun ada hanya bekerja serabutan mengambil upah mengupas pinang milik orang lain.

"Saya tidak punya pekerjaan alias penganguran pak, kadang-kadang kalaupun ada kerja serabutan saja seperti mengupas pinang ataupun ikut panen sawit," tuturnya mengakhiri wawancara pada media ini.