Tirainews.com - Pengerjaan perkerasan beton atau yang sering disebut Rigid beton yang berada di Jalan Tenda Biru RT 02 RW 06 Dusun Sialang Rimbun Dasa Muara Basung Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis Riau, diduga asal dikerjakan.
Pasalnya, ketebalan dan kepadatan base yang digunakan dipengerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) kabupaten Bengkalis tersebut, diragukan.
Diduga pihak rekanan dan pihak terkait lalai dalam menjalankan langkah langkah yang harus diperhatikan. Seharusnya, sebelum pengecoran Lantai Kerja atau LC harus dipenuhi beberapa pengujian lapanagan yakni, pertama Opname/ cek ketebalan Base B apakah sudah sesuai dengan gambar rencana.
Kedua Pengujian Kepadatan base/ density ( sand cone) apakah sudah memenuhi syarat. Ketiga setelah semua dipenuhi baru dilakukan pengecoran sesuai izin PU dan konsultan.
Terpantau pada Rabu (19/7/2023) siang. Ketebalan base terlihat dibeberapa titik hanya 6 cm hingga 10 cm. Sementara lazimnya ketebalan base harus mencapai 15 cm.
Tidak hanya ketebalan, kepadatan dari base juga sangat diragukan bahkan base tidak rata dan tampak bergelombang.
"Jelas pengerjaan ini sudah menyalahi aturan, masa basenya hanya tebal 6 hingga 10 cm?," ujar salah satu pemerhati pembangunan kabupaten Bengkalis yakni, Adilman. B.
Masih kata Adilman. B, kurang padatnya dan tidak rata pada lantai kerja dipengerjaan struktur jalan, tentu akan mempengaruhi mutu dan kwalitas pengerjaan perkerasan beton.
"Sudah gak jelas pengerjaan ini, bahkan diduga adanya praktik korupsi karena sudah mengurangi material base B," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Awat selaku pelaksana pengerjaan perkerasan beton tersebut saat dikomfirmasi wartawan melalui sambungan selularnya tentang ketebalan base yang diragukan tersebut mengatakan, kalau ketebalan base sudah cukup. Namun ia mengakui ada yang kurang.
"Base sudah cukup tapi memang sikit sikit ada yang kurang, jadi itu sudah diglobalkan, jadi itu kemarin dihitung CCO besinya sudah salah hitung gitu," ujarnya singkat.
Disinggung plang pengerjaan tidak terluhat, Awat mengaku kalau plangnya sudah dipasan, namun dicuri orang. "Plang proyeknya sudah dipasang tapi hilang, biar aku kirim buktinya itu di kayu dipasang trus dicuri orang," pungkasnya.