Logo Tirainews.com

Pemanfaatan Pangan Tempatan Upaya Pengentasan Stunting, Mahasiswa Kukerta Unri Melakukan Sosialisasi

Pemanfaatan Pangan Tempatan Upaya Pengentasan Stunting, Mahasiswa Kukerta Unri Melakukan Sosialisasi

Tirainews.com - Mahasiswa Kukerta Universitas Riau (UNRI) Desa Suka Damai 2023 melalui program kerja unggulan pengentasan stunting melakukan sosialisasi pengentasan stunting dengan memanfaatkan pangan tempatan, Sabtu (22/07/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk  meningkatkan pemahaman masyarakat terkait manfaat dan kandungan pada pangan tempatan guna mengatasi masalah stunting.
    
Balita stunting berpotensi memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, lebih rentan terhadap penyakit, dan di masa depan dapat berisiko pada menurunnya tingkat produktivitas. Tahun 2022 angka prevalensi stunting di Indonesia berada pada 21,6 persen dari yang sebelumnya tahun 2021 yaitu 24,4 persen.

Target yang ditetapkan pemerintah adalah 14 persen pada tahun 2024. Angka prevalensi stunting menunjukkan jumlah keseluruhan permasalah stunting yang terjadi pada waktu tertentu di sebuah daerah. Salah satu bagian dari penyebab stunting adalah kekurangan asupan gizi yang diterima.

Badan pusat statistik (BPS) mencatat prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan di Indonesia mengalami peningkatan sejak tahun 2020 sebesar 8,34 hingga 2022 sebesar 10,21 persen. Ketidakcukupan konsumsi pangan adalah kondisi seseorang mengkonsumsi sejumlah makanan yang tidak cukup untuk menyediakan energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif dan sehat.

Dalam upaya untuk mengurangi angka stunting Mahasiswa Kukerta Unri bersama kader posyandu Desa Suka Damai berperan serta dalam aksi nyata dengan melakukan sosialisasi pemanfaatan pangan tempatan untuk pengentasan stunting.


Kelompok Kukerta Unri Desa Suka Damai menyadari Desa Suka Damai ini memiliki potensi perkebunan atau pertanian yang besar. Selain itu potensi ini bisa dimanfaatkan dengan baik untuk pertumbuhan ekonomi desa dan juga dalam upaya memanfaatkan pangan tempatan hasil perkebunan atau pertanian yang kaya nutrisi dan mudah diakses sebagai salah satu kunci untuk pengentasan stunting dan masalah gizi lainnya.
     
Kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Mahasiswa Kukerta Unri berlangsung di Posyandu Mekar Sari 1 dan Mekar Sari 2, kegiatan tersebut juga bertepatan dengan kegiatan posyandu rutin yang dilaksanakan ibu-ibu Desa Suka Damai. Sosialisasi dilakukan melalui pendekatan kegiatan interaktif dan diskusi bersama ibu-ibu peserta posyandu dan ibu-ibu hamil serta membagikan dan menjelaskan poster-poster terkait identifikasi dan cara pengentasan stunting dengan memanfaatkan pangan tempatan sekitar, selain itu kelompok kukerta UNRI juga membagikan bubur kacang hijau untuk peserta-peserta yang hadir.

Dalam kegiatan Mahasiswa kukerta Unri menyampaikan berbagai informasi terkait manfaat pangan tempatan cara memanfaatkannya dalam menu sehari-hari, serta pengetahuan tentang gizi yang tepat untuk pertumbuhan anak dengan mendapatkan bimbingan langsung dari petugas kesehatan setempat yang melakukan kegiatan posyandu.
  
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan memiliki dampak yang positif, umpan balik yang diterima dari peserta sosialisasi menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk menerapkan pengetahuan yang diterima dari kegiatan ini. Mahasiswa Kukerta Unri juga berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk perubahan positif dalam masyarakat terkait pemanfaatan pangan tempatan untuk pengentasan stunting. Komitmen yang disampaikan diharapkan dapat menciptakan inisiatif dan program yang lebih luas guna untuk menciptakan generasi penerus yang lebih sehat dan berkualitas.

Sosialisasi pemanfaatan pangan tempatan sebagai upaya pengentasan stunting adalah aksi nyata dalam menciptakan masyarakat yang lebih sadar pentingnya asupan gizi dan kesehatan anak-anak yang lebih baik untuk masa depan cerah yang dapat kita capai bersama-sama, dengan memanfaatkan sumber daya sekitar yang ada.